Ciamis, 6 Februari 2012.
Aslam wr wb…
Kepada seluruh alumni..yg mash blm plang ke dpok . Jakarta .
bgor dan yg jauh . . di harapkan kehadiran nya di pndk ibnu siena tercnta . .
Nanti asar . . Dikarenakan .ada hal penting yg akan di sampaikan oleh abi ujang
.. Oke . jangan lupa . . .
.arti sahabat.baik
Inilah massage atau yang lebih kita kenal dengan SMS yang
dikirim oleh Hafizh seorang alumni angkatan ketiga yang seangkatan dengan
adikku Yan Bastian kepadaku. Dasar Hafizh! Gumamku dalam hati. Masa ngumumin yang ginian aja pakai SMS segala,
padahalkan Aku sama dia kan sama-sama di rumah Abi waktu itu. Aku dan dia juga
udah sama-sama tahu maksud Abi mau mengumpulkan alumni. Dasar hafizh! Gumamku
sekali lagi. Hehe…kayaknya Hafizh udah jadi korban virus SMS gratis nih.
Jadinya segala sesuatu pakai SMS.
Maksud Abi Ujang mengumpulkan alumni ba’da ashar kemaren
adalah agar alumni dapat menghadiri acara penyerahan wakaf Al-Quran yang
diberikan oleh Qatar Charity sebuah LSM atau NGO (non government organization)
yang bermarkas di Negara Qatar kepada pondok pesantren Ibnu Siena.
Tepatnya kira-kira jam 16.20 perwakilan Qatar Charity
akhirnya sampai di Aula pondik pesantren. Tak lama kemudian setelah mengucap pujian dan syukur kepada
Allah SWT, serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad Saw, sang moderator
kemudian membaca susunan acara. Dimulai dengan pembukaan yang kemudian
dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Quran yang dibacakan oleh Ustadz
Badiun Zaman Al Hafizh. Yang mana sebelumnya Ustadz Sugiono selaku panitia
memintaku untuk tilawah, akan tetapi kutolak berhubung aku lagi panas dalam dan
sedikit flu. Setelah selesai mendengarkan lantunan ayat suci Al Quran. Para
hadirin yang terdiri dari santriwan dan santriwati, dewan asatidz, dan beberapa
alumni yang sedang berlibur. Para hadirin kemudian disuguhkan dengan beberapa
sambutan.
Sambutan pertama, disampaikan oleh Mudir Ma’had Ibnu Siena
Ustadz Ujang Mulyana Al Hafizh. Dalam sambutannya tersebut Mudir mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Qatar Charity yang telah berkenan
untuk mewakafkan Al Quran kepada pondok pesantren Ibnu Siena. Beliau juga
berpesan kepada para hadirin khususnya kepada para santriwan dan santriwati
pondok pesantren Ibnu Siena agar memanfaatkan dan menggunakan Al Quran wakaf
ini dengan sebaik-baiknya dan menjadikannya sebagai pedoman hidup yang tak
hanya sekedar dibaca.
Sambutan kedua, sekaligus sambutan terakhir disampaikan oleh
Ustadz Nandang Iskandar perwakilan dari Qatar Charity. Dalam sambutannya beliau
menyampaikan salam kepada para hadirin salam dari direktur Qatar Charity dan
para stafnya, karena tidak dapat hadir dalam acara tersebut. Ustadz kemudian
melanjutkan sambutannya dengan memperkenalkan Qatar Charity. Beliau mengatakan
bahwa Qatar Charity adalah sebuah LSM (lembaga swadaya masyarakat) atau NGO
(non goverment organization) yang bermarkas di negeri Qatar yang bergerak di
bidang social keagamaan. Dan program wakaf Al Quran ini bukan berarti
bahwasanya orang Indonesia tidak mempunyai Al Quran atau tidak sanggup membeli
Al Quran, akan tetapi tujuan dari wakaf Al Quran ini adalah untuk mempererat
ukhuwah islamiah sesama muslim. Diantara program-programnya adalah program
wakaf Al Quran, pembangunan masjid, madrasah, sumur, pemberian beasiswa kepada
Huffazh Al Quran, santunan anak yatim dan dhuafa’, dan lain-lain. Adapun sumber
dana dari program-program yang dijalankan oleh Qatar Charity berasal dari para
donatur(muwakif) yang berasal dari Negara Qatar yang rata-rata mereka adalah
orang-orang kaya di Negara Qatar sana.
Setelah sambutan dari pihak Qatar Charity acara kemudian
dilanjutkan dengan serah terima secara simbolis dari Qatar Charity kepada
pondok pesantren Ibnu Siena. Qatar Charity diwakili oleh Ustadz Nandang,
sedangkan Pondok Pesantren diwakili oleh Mudir Ma’had Ustadz Ujang Mulyana Al
Hafizh sebagai penerima program wakaf Al Quran. Kemudian dilanjutkan dengan
simbolisasi penyerahan wakaf Al Quran oleh Mudir Mahad Ibnu Siena kepada tokoh
masyarakat yang diwakili oleh Abi Ujang Kurnia dan perwakilan beberapa orang
santri. Tentunya acara ini tak lepas dari cipratan-cipratan lensa kamera
digital yang dimainkan oleh Ustadz Sugiono sebagai dokumentasi sekaligus bukti
yang akan diperlihatkan kepada donatur bahwa wakaf Al Quran mereka telah
tersalurkan kepada yang berhak.
Acara berikutnya yaitu do’a yang dipimpin langsung oleh
Mudir Ma’had Ustadz Ujang Mulyana dan setelah itu MC yang dikomandoi oleh Aa
Dede Suhendar langsung menutup acara ini dengan bacaan Hamdalah dan do’a kafartul
majlis dan meminta para hadirin untuk foto bersama dengan Ustadz Nandang
perwakilan dari Qatar Charity setelah acara ini.
Subhanallah pikirku seandainya di Indonesia mempunyai 10
sampai 20 lembaga LSM atau NGO semacam ini pasti umat islam akan dapat berkembang
selangkah lebih maju dari umat yang lain. Dan setelah aku analisis ternyata
lembaga LSM atau NGO semacam Qatar Charity ini ternyata terlahir dari ekonomi
masyarakat dan Negara yang perkembangan ekonominya sangat berkembang dengan
pesat. Menurut informasi dari buku yang pernah kubaca bahwa pendapatan
rata-rata penduduk Negara Qatar yang merupakan markas Qatar Charity dengan
tingkat pendapatan tertinggi di Dunia. Di dunia guys! Surprise. Kalau Indonesia
ke berapa ya?...haahaa(ayo kita doain Indonesia agar bisa lebih maju lagi.
Jangan ketawa aja…!).
Bicara soal ekonomi ternyata islam sangat menganjurkan
kepada umatnya untuk bekerja dan beraktivitas yang menghasilkan sesuatu yang
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Banyak ayat-ayat Al-Quran dan hadits-hadits
Rasul yang menganjurkan umat islam untuk bekerja dan melakukan aktivitas
ekonomi mencari rizki Allah SWT, diantaranya adalah firman Allah SWT yang
berbunyi: “Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di muka
bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu
beruntung. Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera
menuju dan mereka tinggalkan engkau(Muhammad)
sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah, “apa yang ada disisi Allah
lebih baik dari permainan dan perdagangan,” dan Allah pemberi rezeki yang
terbaik. (QS. Al-Jumuah: 10-11). Allah SWT tidak hanya memerintahkan kepada
hambanya untuk beribadah yang berupa ibadah ritual seperti: shalat, puasa,
zakat, haji, shadaqah atau infaq, akan tetapi bekerja dan beraktivitas dalam
kegiatan ekonomi juga merupakan ibadah yang juga perintah Allah SWT.
Pada umumnya masyarakat di Indonesia memahami ibadah hanya
berupa shalat, puasa, zakat, haji, shadaqah atau infaq saja, sedangkan bekerja,
berbisnis, bertani, atau kegiatan ekonomi yang lainnya tidak ada hubungannya
dengan ibadah atau perintah Allah SWT. Wah, kasian bangetkan!(makanya dakwah
donk!).
Islam memang memang menganjurkan umat islam untuk bekerja
dan berusaha mencari rezeki Allah SWT, bukan berarti kita dengan
sebebas-bebasnya dan semau kita tanpa memperhatikan aturan-aturan yang telah
ditetapkan oleh Allah dan RasulNya. Maka adapun mata pencaharian ataupun usaha
yang dianjurkan oleh islam adalah perdagangan atau jual-beli. Sebagaimana yang
disabdakan oleh Nabi SAW: “ Nabi SAW ditanya tentang pencaharian yang paling
baik. Beliau menjawab,’ seseorang bekerja dengan tangannya dan setiap jual beli
yang mabrur.” (HR. bajjar, Hakim menyahihkannya dari Rifa’ah Ibn Rafi’). Maksud
mabrur dalam hadits diatas adalah bisnis atau jual-beli yang terhindar dari
usaha tipu-menipu dan merugikan orang lain.
Dalam hadits yang
lain Nabi SAW menyebutkan Sembilan dari sepuluh pintu rizkia ada pada
perdagangan. Dan Nabi kita Muhammad SAW merupakan seorang bisnisnimen dan intrepreneur
yang sukses dalam berbisnis yang layak untuk kita teladani.
Jadi tunggu apalagi, mulailah langkah mu untuk menjadi
seoarang pebisnis sukses dan unggul yang nantinya memberikan kontribusinya
kepada islam dalam bentuk harta atau financial, yang nantinya akan melahirkan
Qatar Charity-Qatar Charity yang baru. Harta bukan segalanya, akan tetapi
dengan harta kita dapat meraih segalanya demi mengembalikan kejayaan umat islam
yang telah direbut oleh orang-orang kafir. Allahu a’lam