Pada
era pemerintahan Jokowi harga BBM menjadi fenomena yang sangat luar biasa. Hal
ini terkait dengan sikap pemerintah yang terlihat plin-plan dalam menetapkan
harga BBM, yang mana ketika harga minyak dunia turun, pemerintah dengan analisa
pakar ekonomi yang dimiliki dan sikap santunannya kemudian menaikkan harga BBM.
Dari harga Rp6.500 per liter untuk jenis premium menjadi Rp8500 per liter dan
dari harga Rp5.500 per liter untuk jenis solar menjadi Rp7.500 per liter. Alasannya
klasik, demi kesejahteraan rakyat Indonesia karena anggaran subsidi BBM saat
ini tidak tepat sasaran.
Fenomena
kenaikan harga BBM ini pun banyak menuai penolakan dari berbagai kalangan, terutama
dari profesi, akademisi, dan pengamat ekonomi. Sampai-pampai nyawapun sudah dikorbankan
demi menolak naiknya harga BBM. Namun semua itu tidak mengubah sikap pemerintah
untuk tetap menaikkan harga BBM. Dan rakyat kecil pun sepertinya menerima atas
ketetapan pemerintah sebagai takdir terberat yang mungkin harus mereka terima
dengan ikhlas dan lapang dada.
Tidak
tahu apakah ini berita gembira atau duka. Sebulan pasca kenaikan harga BBM,
pemerintah tiba-tiba menurunkan harga BBM dari harga Rp 8.500 per liter untuk
jenis premium menjadi Rp 7.600 per liter dan dari harga Rp7.500 per liter untuk
jenis solar menjadi Rp7.250 per liter dengan alasan harga minyak dunia sedang
turun. Dan tak lama berselang bahkan belum sebulan, pemerintah kembali
menurunkan harga BBM dari harga Rp7.600 per liter untuk jenis premium menjadi
Rp6.600 per liter dan dari harga Rp7.250 per liter untuk solar menjadi Rp6.400
per liter. Alasannya juga masih sama, karena harga minyak dunia sedang turun.
Bisa
dikatakan kalau penurunan harga BBM ini sepertinya sedikit bisa menghibur. Namun
sangat disayangkan kenapa harus ada nyawa rakyat yang menjadi korban?. Dan
bahkan rakyatpun masih terlalu sibuk dalam kemelaratan, karena mereka sepertinya
sudah terlanjur terjebak dalam kubangan kenaikan harga BBM.
Fenomena
kenaikan harga BBM ini mengingatkan saya pada seorang sosok yang bernama Abu
Nawas. Seorang sosok tokoh yang sangat begitu populer dan fenomenal dalam kisah
1001 malam. Dikisahkan bahwa suatu hari ada seorang laki-laki setengah baya
datang menemui Abu Nawas. Ia mengeluh bahwa ia tidak menemukan jalan keluar
dari masalah pelik yang dihadapinya. "Cobalah utarakan kesulitanmu
kepadaku barangkali aku bisa membantu." Kata Abu Nawas. "Baiklah. Aku
mempunyai rumah yang amat sempit. Sedangkan aku tinggal bersama istri dan
kedelapan anak-anakku. Rumah itu kami rasakan terlalu sempit sehingga kami
tidak merasa bahagia." kata orang itu membeberkan kesulitannya.
Setelah
mengutarakan kesulitan yang sedang dialami, Abu Nawas bertanya kepada orang
itu. "Punyakah engkau seekor domba?". "Tidak, tetapi aku mampu
membelinya." jawab orang itu."Kalau begitu belilah seekor dan
tempatkan domba itu di dalam rumahmu." Abu Nawas menyarankan. Orang itu
tidak membantah. Ia langsung membeli seekor domba seperti yang disarankan Abu
Nawas.
Beberapa
hari kemudian orang itu datang lagi menemui Abu Nawas. "Wahai Abu Nawas,
aku telah melaksanakan saranmu, tetapi rumahku bertambah sesak. Aku dan
keluargaku merasa segala sesuatu menjadi lebih buruk dibandingkan sebelum
tinggal bersama domba." kata orang itu mengeluh. "Kalau begitu
belilah lagi beberapa ekor unggas dan tempatkan juga mereka di dalam
rumahmu." kata Abu Nawas. Orang itu tidak membantah. Ia langsung membeli
beberapa ekor unggas yang kemudian dimasukkan ke dalam rumahnya.
Beperapa
hari kemudian orang itu datang lagi ke rumah Abu Nawas. "Wahai Abu Nawas,
Aku telah melaksanakan saran-saranmu dengan menambah penghuni rumahku dengan
beberapa ekor unggas. Namun begitu aku dan keluargaku semakin tidak betah
tinggal di rumah yang makin banyak penghuninya. Kami bertambah merasa tersiksa
" kata orang itu dengan wajah yang semakin muram. "Kalau begiku
belilah seekor anak unta dan peliharalah di dalam rumahmu." kata Abu Nawas
menyarankan. Orang itu tidak membantah. Ia langsung ke pasar hewan membeli
seekor anak unta untuk dipelihara di dalam rumahnya.
Beberapa
hari kemudian orang itu datang lagi menemui Abu Nawas. Ia berkata, "Wahai
Abu Nawas, tahukah engkau bahwa keadaan di dalam rumahku sekarang hampir
seperti neraka. Semuanya berubah menjadi lebih mengerikan daripada hari-hari
sebelumnya. Wahai Abu Nawas, kami sudah tidak tahan tinggal serumah dengan
binatang-binatang itu." kata orang itu putus asa. "Baiklah, kalau
kalian sudah merasa tidak tahan maka juallah anak unta itu." kata Abu Nawas.
Orang itu tidak membantah. Ia langsung menjual anak unta yang baru dibelinya.
Beberapa
hari kemudian Abu Nawas pergi ke rumah orang itu. "Bagaimana keadaan
kalian sekarang ?" Abu Nawas bertanya. "Keadaannya sekarang lebih
baik karena anak unta itu sudah tidak lagi tinggal disini " kata orang itu
tersenyum. "Baiklah, kalau begitu sekarang juallah unggas-unggasmu."
kata Abu Nawas. Orang itu tidak membantah. Ia langsung menjuai
unggas-unggasnya.
Beberapa
hari kemudian Abu Nawas mengunjungi orang itu. "Bagaimana keadaan rumah
kalian sekarang ?" Abu Nawas bertanya. "Keadaan sekarang lebih
menyenangkan karena unggas-unggas itu sudah tidak tinggal bersama kami."
kata orang itu dengan wajah ceria. "Baiklah kalau begitu sekarang juallah
domba itu." kata Abu Nawas. Orang itu tidak membantah. Dengan senang hati
ia langsung menjual dombanya.
Beberapa
hari kemudian Abu Nawas bertamu ke rumah orang itu. Ia bertanya,
"Bagaimana keadaan rumah kalian sekarang ?" "Kami merasakan
rumah kami bertambah luas karena binatang-binatang itu sudah tidak lagi tinggal
bersama kami. Dan kami sekarang merasa lebih berbahagia daripada dulu. Kami
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepadamu hai Abu Nawas." kata
orang itu dengan wajah berseri-seri.
Mungkin
seperti itulah fenomena negeri ini, negeri yang penuh dengan kisah 1001 malam.
Semoga kita semua hanya sedang bermimpi.
Writed by Aswandi, Islamic Accounting Department Student, Tazkia University College of Islamic Economic, Bogor.
[1] Writed
by Aswandi, Islamic Accounting Department Student, Tazkia University College of
Islamic Economic, Bogor.
berarti jokowi sedang mengajari kita bersyukur kah? hahah
ReplyDeletesepertinya seperti itu, haha
ReplyDeleteLas Vegas - Casino - Dr. McD
ReplyDeleteCasino. 895 천안 출장안마 Las Vegas Blvd. South, Las Vegas, NV 89109. Phone: (702) 770-3340. Website: 구미 출장샵 www.lvmonorail.com. 경상남도 출장샵 Website: 제주도 출장샵 www.lvmonorail.com. 삼척 출장마사지