Monday 9 September 2013

KEBAHAGIAN DUNIA DAN AKHIRAT

KHUTBAH JUM’AT
KEBAHAGIAN DUNIA DAN AKHIRAT
(Oleh Fahri Sabirin & Aswandi)
انّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.

Saudara-saudara jamaah jum’at rahimakumullah!
Melalui mimbar khutbah ini, terlebih dahulu saya berwasiat kepada diri pribadi dan kepada segenap hadirin jumat, marilah kita berusaha untuk lebih meningkatkan ketakwaan kita kepada  Allah SWT. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan-Nya kehadirat penghulu kita Muhammad SAW serta kepada keluarga, sahabat, dan seluruh umat yang mengikuti sunnahnya hingga akhir masa. Amin ya rabbal ‘alamin.
Hidup kita adalah berbilang hari, bulan, dan tahun. semua itu telah diatur oleh Allah SWT  dengan silih berganti, itu berarti umur kita semakin bertambah namun jatah umur kita semakin berkurang. Dengan demikian agar kita dapat menumbuhkan kesadaran diri bahwa hakikat hidup kita adalah tak ubahnya seperti musafir yang singgah sejenak guna mempersiapkan bekal menuju perjalanan yang lebih panjang yaitu akhirat. Selain itu juga, kita mengemban amanah sebagai khalifah di muka bumi ini yang memiliki tugas untuk mengolah dan memakmurkan alam semesta ini supaya tercapai kebahagian hidup sebagaimana yang telah Allah SWT gariskan dalam syariah islam, yang berpedoman pada Al Quran dan as sunnah.

Hadirin sidang jum’at rahimakumullah!
Tugas hidup kita adalah mengusahakan kebahagian hidup di dunia dan mempersiapkan bekal untuk kesalamatan hidup di akhirat. Dua kepentingan hidup inilah yang melatarbelakangi keseimbangan hidup di dunia dan di akhirat.
Nabi SAW bersabda:
اعمل لدنياك كانك تعيش ابدا, واعمل لآخرتك كانك تموت غدا
Artinya “berusahalah untuk urusan duniamu seolah-olah engkau hidup selamanya, dan berusahalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok” (HR Ibnu Asakir)
Jelaslah bahwa hadits di atas merupakan bukti bahwa islam adalah agama dunia dan akhirat. Bahkan islam melarang umatnya yang hanya menekuni satu diantara dua kepentingan di dalam hidup dan Islam sangat menekankan agar umat islam menyeimbangkan diantara dua kepentingan tersebut (dunia dan akhirat). Allah SWT berfirman:
و ابتغ فيما اتاك الله الدار الأخرة و لا تنس نصيبك من الدنيا و احسن كما احسن الله اليك, و لا تبغ الفساد فى الأرض, ان الله لا ييحب المفسدين
“dan carilah apa yang telah dianugerahkan kepadamu (kebahagian) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan kebahagian dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi. Sesugguhnya Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al Qashash:77)
Ayat ini menggambarkan betapa indahnya dan baiknya ajaran islam karena perhatiannya terhadap kebahagian lahir-batin, material spiritual atas dasar kasih sayang dan hubungan baik sesama hamba Allah SWT. Dan islam tidak menghendaki kerusakan baik lahir maupun batin yang ditimbulkan oleh ulah dan prilaku manusia itu sendiri, karena yang demikian sangat dicela oleh Allah SWT.
Hadirin sidang jum’at rahimakumullah!
Setelah kita melihat gambaran hidup sebagaimana uraian tadi maka timbul satu pertanyaan: “Apakah syarat keberhasilan misi hidup kita ini?”. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda:
من اراد الدنيا فعيه بعلم, و من اراد الأخرة فعليه بعلم, و من اراد هما فعليه بعلم
Artinya “ barangsiapa yang menghendaki kebahagian dunia maka wajib atasnya untuk mengetahui ilmunya. Dan barangsiapa yang menghendaki kebahagian di akhirat maka wajib baginya untuk mengetahui ilmunya. Dan barangsiapa menghendaki kebahagian keduanya, maka wajib baginya untuk mengetahui ilmunya”. (Al Hadits)
Hadits tersebut merupakan jawaban langsung pertanyaan tadi. Ilmu merupakan syarat utama untuk mencapai cita-cita, ilmu merupakan syarat utama untuk mencapai keberhasilan hidup kita, sekaligus sebagai bukti bahwa ilmu adalah kekayaan yang sangat berharga dalam hidup kita ini.
Hadirin sidang jum’at rahimakumullah!
Pengertiannya ialah meskipun harta kekayaan yang sangat melimpah, menumpuk, baik berupa uang, gedung-gedung bertingkat atau sawah ladang yang luas dan kebun yang berbidang-bidang, namun apabila pemiliknya tidak berilmu maka harta kekayaan itu akan habis tidak menentu, entah dibohongi atau ditipu orang lain, atau penggunaannya kurang efektif lantaran kebodohannya atau tidak bisa mengambil manfaat, atau tidak punya pengetahuan untuk menggali kekayaan tersebut lantarann tidak ada ilmunya.
Hadirin sidang jum’at rahimakumullah!
Menurut ajaran islam menuntut ilmu tidak terbatas oleh usia, tetapi untuk semua usia bahkan sampai kita meninggal dunia. Sebagaimana sabdanya:
اطلبوا العلم من المهد الى اللهد
Artinya : “Tuntutlah ilmu (belajarlah) sejak dari ayunan(bayi) sampai keliang lahad (wafat).
Ini saja yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan dengan ilmu, kita akan sukses dan bahagia dunia dan akhirat. Amin ya rabbal ‘alamin.
بارك الله لي و لكم فى القران العظيم و استغفروه انه هو الغفور العظيم


No comments:

Post a Comment