Sunday 16 June 2013

Aku lelaki ...



Aku lelaki ...

Hidup menjadi lelaki di zaman modern saat ini mempunyai dilema tersendiri. Bagaimana tidak, jika ada peristiwa pelecehan seksual, wanita yang diperkosa atau melirik-lirik wanita yang pakai celana gemes (istilah cowok sekarang) dan yang dipersalahkan pasti laki-laki. Saya heran kenapa harus laki-laki yang selalu dipersalahkan. Bukannya saya bermaksud untuk membela laki-laki yang nakal atau tidak baik.
Logikanya mana mungkin semut akan datang kalau tidak ada gula yang akan ia makan. Hanya saja kadang para wanita itu tidak sadar bahwa apa yang mereka tampilkan dan perbuat itu telah mengundang para semut datang kepada mereka, sampai-sampai semut yang tidak punya niat untuk mendatangi juga ikut-ikutan. Saya kira wanita tahu apa yang saya maksudkan dari logika saya tadi. Kalau belum mengerti apa yang saya maksud, lihat saja wanita-wanita yang selalu memamerkan lekuk tubuh dan aurat mereka yang terkadang membuat mata ini seakan keseleo melihatnya dan  kemudian tanya kepada setiap laki-laki yang melihat mereka tentang apa yang dipikirkan oleh laki-laki. Seandainya saja para wanita itu tahu apa yang dipikirkan oleh laki-laki pasti mereka tidak akan mau memamerkan lekuk tubuh dan aurat mereka.

Secara sepintas mungkin ada yang mengira saya laki-laki yang tidak normal, yang tidak suka kepada lekuk tubuh dan kecantikan aurat wanita, karena mungkin saya kelihatan terlalu apatis dalam hal ini. Kalau berbicara nafsu sebenarnya saya sangat tertarik sekali, tetapi sayang saya tidak mau hidup dikendalikan oleh nafsu. 

Wahai wanita! haruskah saya hidup dikendalikan oleh hawa nafsu? Jadi apa ubahnya saya dengan hewan yang hidupnya selalu dikendalikan oleh hawa nafsu. "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk neraka jahanam banyak dari jin dan manusia yang mempunyai hati (tetapi) tidak mahu memahami dengannya (ayat-ayat Allah), dan yang mempunyai mata (tetapi) tidak mahu melihat dengannya (bukti keesaan Allah) dan yang mempunyai telinga (tetapi) tidak mahu mendengar dengannya (ajaran dan nasihat); mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi; mereka itulah orang-orang yang lalai" (al-A'raf, ayat 179).
Kalaupun seluruh wanita yang memamerkan lekuk tubuh dan auratnya itu merelakan untuk dieksploitasi oleh mata para laki-laki, tapi apa nanti yang akan saya jawab ketika Allah SWT meminta pertanggung jawaban atas mata yang ia anugerahkan ini. Apakah saya akan menjawab bahwa wanitalah yang bertanggung jawab terhadap dosa mata ini? Jawabannya pasti tidak, karena seseorang itu tidak akan mungkin dapat menanggung dosa orang lain di akherat kelak. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. (An:nuur:30-31).

Apa yang saya tuliskan ini merupakan sedikit gambaran tentang kegelisahan hati ini terhadap wanita yang suka memamerkan aurat tubuh mereka. Saya kira laki-laki lain juga banyak merasakan kegelisahan seperti saya ini, hanya saja ada yang terpaksa menikmatinya dan ada juga yang selalu berusaha untuk menjaga matanya. 

Wahai wanita berjilbablah, karena semut itu tidak akan datang kepada gula yang terbungkus dengan rapi terkecuali memang sudah pada saatnya. Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang(Al Ahzab: 59)



No comments:

Post a Comment