Aku lelaki ...
Hidup menjadi lelaki di zaman modern saat ini mempunyai dilema tersendiri.
Bagaimana tidak, jika ada peristiwa pelecehan seksual, wanita yang diperkosa
atau melirik-lirik wanita yang pakai celana gemes (istilah cowok sekarang) dan yang dipersalahkan pasti
laki-laki. Saya heran kenapa harus laki-laki yang selalu dipersalahkan.
Bukannya saya bermaksud untuk membela laki-laki yang nakal atau tidak baik.
Logikanya mana mungkin semut akan datang kalau tidak ada gula yang akan ia
makan. Hanya saja kadang para wanita itu tidak sadar bahwa apa yang mereka
tampilkan dan perbuat itu telah mengundang para semut datang kepada mereka,
sampai-sampai semut yang tidak punya niat untuk mendatangi juga ikut-ikutan.
Saya kira wanita tahu apa yang saya maksudkan dari logika saya tadi. Kalau belum
mengerti apa yang saya maksud, lihat saja wanita-wanita yang selalu memamerkan
lekuk tubuh dan aurat mereka yang terkadang membuat mata ini seakan keseleo
melihatnya dan kemudian tanya kepada
setiap laki-laki yang melihat mereka tentang apa yang dipikirkan oleh
laki-laki. Seandainya saja para wanita itu tahu apa yang dipikirkan oleh
laki-laki pasti mereka tidak akan mau memamerkan lekuk tubuh dan aurat mereka.
Secara sepintas mungkin ada yang mengira saya laki-laki yang tidak normal,
yang tidak suka kepada lekuk tubuh dan kecantikan aurat wanita, karena mungkin
saya kelihatan terlalu apatis dalam hal ini. Kalau berbicara nafsu sebenarnya
saya sangat tertarik sekali, tetapi sayang saya tidak mau hidup dikendalikan
oleh nafsu.
Wahai wanita! haruskah saya hidup dikendalikan oleh hawa nafsu? Jadi apa
ubahnya saya dengan hewan yang hidupnya selalu dikendalikan oleh hawa nafsu. "Dan
sesungguhnya Kami jadikan untuk neraka jahanam banyak dari jin dan manusia yang
mempunyai hati (tetapi) tidak mahu memahami dengannya (ayat-ayat Allah), dan
yang mempunyai mata (tetapi) tidak mahu melihat dengannya (bukti keesaan Allah)
dan yang mempunyai telinga (tetapi) tidak mahu mendengar dengannya (ajaran dan
nasihat); mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi;
mereka itulah orang-orang yang lalai" (al-A'raf, ayat 179).
Kalaupun seluruh wanita yang memamerkan lekuk tubuh dan auratnya itu
merelakan untuk dieksploitasi oleh mata para laki-laki, tapi apa nanti yang
akan saya jawab ketika Allah SWT meminta pertanggung jawaban atas mata yang ia
anugerahkan ini. Apakah saya akan menjawab bahwa wanitalah yang bertanggung
jawab terhadap dosa mata ini? Jawabannya pasti tidak, karena seseorang itu
tidak akan mungkin dapat menanggung dosa orang lain di akherat kelak. Katakanlah
kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. (An:nuur:30-31).
Apa yang saya tuliskan ini merupakan sedikit gambaran tentang kegelisahan
hati ini terhadap wanita yang suka memamerkan aurat tubuh mereka. Saya kira
laki-laki lain juga banyak merasakan kegelisahan seperti saya ini, hanya saja
ada yang terpaksa menikmatinya dan ada juga yang selalu berusaha untuk menjaga
matanya.
Wahai wanita berjilbablah, karena semut itu tidak akan datang kepada gula yang
terbungkus dengan rapi terkecuali memang sudah pada saatnya. Hai Nabi, katakanlah
kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin:
"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka."
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang(Al Ahzab:
59)
No comments:
Post a Comment