Friday 27 September 2013

Wanita Tua

Wanita Tua
(sebuah catatan di subuh pagi)
Seperti biasanya ketika mendengar suara panggilan adzan subuh saya langsung bergegas menuju masjid Az Zikra. Sebuah masjid yang dipimpin oleh kiyai besar, yaitu ustadz KH Arifin Ilham. Untuk kesekian kalinya ditengah perjalanan saya tertegun ketika melihat seorang wanita tua dengan sebuah karung ditangannya sambil berjalan menuju masjid. Ditengah perjalanan menuju masjid sesekali wanita tua itu melihat-melihat tempat sampah yang ia lewati sembari menuju tempat wudhu wanita. Dan terkadang sambil memungut sampah yang kemudian memasukkannya kedalam karung. Untuk mengobati rasa penasaranku, ku perhatikan benar-benar wanita tua itu. Apakah ia benar-benar akan melaksanakan shalat subuh atau hanya ingin sekedar mencari barang bekas yang ada di sekitar masjid. Kali ini saya benar-benar dibuat takjub oleh wanita tua itu, ternyata ia benar-benar melaksanakan shalat subuh berjama’ah di masjid. Subhanallah, itulah kalimat yang dapat terucap ketika wanita tua itu mengambil sebuah mukena masjid yang akan ia pakai untuk shalat subuh.

Saat itu pulalah saya teringat dengan teman-teman mahasiswa, pejabat-pejabat, orang-orang kaya, orang-orang pintar, dan semua orang yang diwajibkan untuk shalat subuh di masjid, tetapi tidak mau shalat ke masjid. Jika dibandingkan dengan wanita tua itu, ternyata mereka semua sangat menyedihkan dihadapan Allah SWT.

Sebenarnya sudah lama saya melihat wanita tua itu mengambil sampah atau barang bekas yang ada di tempat sampah disekitaran masjid Az Zikra, dan hal itupun sudah membuat saya terkagum kepada wanita tua itu. Bagaimana tidak, di zaman seperti sekarang ini terkadang orang lebih memilih hidup dengan cara pintas dengan berbagai cara seperti meminta-minta, ngamen, atau yang lebih ekstrim dengan mencuri barang milik orang lain. Bahkan tidak jarang kita melihat banyak diantara para pengemis yang masih berusia produktif, namun lebih memilih menjadi pengemis. Wanita tua itu lebih memilih kemulian hidup dengan menjaga harga diri (‘iffah ) dari pada meminta-minta dengan cara merendahkan diri dihadapan manusia.

Rasulullah saw bersabda, “Terus-menerus seseorang itu suka meminta-minta kepada orang lain hingga pada hari kiamat dia datang dalam keadaan diwajahnya tidak ada sepotong dagingpun” (HR Bukhari dan Muslim dari Amru bin Ash). Mungkin wanita tua itu tidak tahu dengan hadits ini, akan tetapi kemulian diri dan keyakinan bahwa Allah swt sang pemberi rizki yang membuat wanita tua itu memilih jalan hidup seperti ini.
Banyak pelajaran yang seharusnya kita ambil dari wanita tua itu. Mungkin saja wanita itu seorang yang miskin dan berpendidikan rendah, akan tetapi wanita tua itu tidak mau menjadi miskin dan rendah dihadapan manusia dan Allah SWT. Kurangnya harta bukan menjadi penghalang bagi wanita tua itu untuk taat kepada Allah swt, yaitu dengan selalu menajaga shalat subuh dan menjaga diri dari meminta-minta. Dan Semoga Allah swt memberikan kelapangan dan keberkahan rezeki kepada saya, wanita tua itu, dan kita semua agar dapat membantu orang-orang yang kurang mampu.   
                                                                                                Bogor, 27 September 2013

No comments:

Post a Comment