Saturday 11 February 2012

Thank you Qatar Charity


Ciamis, 6 Februari 2012.

Aslam wr wb…
Kepada seluruh alumni..yg mash blm plang ke dpok . Jakarta . bgor dan yg jauh . . di harapkan kehadiran nya di pndk ibnu siena tercnta . . Nanti asar . . Dikarenakan .ada hal penting yg akan di sampaikan oleh abi ujang .. Oke . jangan lupa . . .

  .arti sahabat.baik

Inilah massage atau yang lebih kita kenal dengan SMS yang dikirim oleh Hafizh seorang alumni angkatan ketiga yang seangkatan dengan adikku Yan Bastian kepadaku. Dasar Hafizh! Gumamku dalam hati. Masa  ngumumin yang ginian aja pakai SMS segala, padahalkan Aku sama dia kan sama-sama di rumah Abi waktu itu. Aku dan dia juga udah sama-sama tahu maksud Abi mau mengumpulkan alumni. Dasar hafizh! Gumamku sekali lagi. Hehe…kayaknya Hafizh udah jadi korban virus SMS gratis nih. Jadinya segala sesuatu pakai SMS.
Maksud Abi Ujang mengumpulkan alumni ba’da ashar kemaren adalah agar alumni dapat menghadiri acara penyerahan wakaf Al-Quran yang diberikan oleh Qatar Charity sebuah LSM atau NGO (non government organization) yang bermarkas di Negara Qatar kepada pondok pesantren Ibnu Siena.
Tepatnya kira-kira jam 16.20 perwakilan Qatar Charity akhirnya sampai di Aula pondik pesantren. Tak lama kemudian  setelah mengucap pujian dan syukur kepada Allah SWT, serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad Saw, sang moderator kemudian membaca susunan acara. Dimulai dengan pembukaan yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Quran yang dibacakan oleh Ustadz Badiun Zaman Al Hafizh. Yang mana sebelumnya Ustadz Sugiono selaku panitia memintaku untuk tilawah, akan tetapi kutolak berhubung aku lagi panas dalam dan sedikit flu. Setelah selesai mendengarkan lantunan ayat suci Al Quran. Para hadirin yang terdiri dari santriwan dan santriwati, dewan asatidz, dan beberapa alumni yang sedang berlibur. Para hadirin kemudian disuguhkan dengan beberapa sambutan.
Sambutan pertama, disampaikan oleh Mudir Ma’had Ibnu Siena Ustadz Ujang Mulyana Al Hafizh. Dalam sambutannya tersebut Mudir mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Qatar Charity yang telah berkenan untuk mewakafkan Al Quran kepada pondok pesantren Ibnu Siena. Beliau juga berpesan kepada para hadirin khususnya kepada para santriwan dan santriwati pondok pesantren Ibnu Siena agar memanfaatkan dan menggunakan Al Quran wakaf ini dengan sebaik-baiknya dan menjadikannya sebagai pedoman hidup yang tak hanya sekedar dibaca.
Sambutan kedua, sekaligus sambutan terakhir disampaikan oleh Ustadz Nandang Iskandar perwakilan dari Qatar Charity. Dalam sambutannya beliau menyampaikan salam kepada para hadirin salam dari direktur Qatar Charity dan para stafnya, karena tidak dapat hadir dalam acara tersebut. Ustadz kemudian melanjutkan sambutannya dengan memperkenalkan Qatar Charity. Beliau mengatakan bahwa Qatar Charity adalah sebuah LSM (lembaga swadaya masyarakat) atau NGO (non goverment organization) yang bermarkas di negeri Qatar yang bergerak di bidang social keagamaan. Dan program wakaf Al Quran ini bukan berarti bahwasanya orang Indonesia tidak mempunyai Al Quran atau tidak sanggup membeli Al Quran, akan tetapi tujuan dari wakaf Al Quran ini adalah untuk mempererat ukhuwah islamiah sesama muslim. Diantara program-programnya adalah program wakaf Al Quran, pembangunan masjid, madrasah, sumur, pemberian beasiswa kepada Huffazh Al Quran, santunan anak yatim dan dhuafa’, dan lain-lain. Adapun sumber dana dari program-program yang dijalankan oleh Qatar Charity berasal dari para donatur(muwakif) yang berasal dari Negara Qatar yang rata-rata mereka adalah orang-orang kaya di Negara Qatar sana. 
Setelah sambutan dari pihak Qatar Charity acara kemudian dilanjutkan dengan serah terima secara simbolis dari Qatar Charity kepada pondok pesantren Ibnu Siena. Qatar Charity diwakili oleh Ustadz Nandang, sedangkan Pondok Pesantren diwakili oleh Mudir Ma’had Ustadz Ujang Mulyana Al Hafizh sebagai penerima program wakaf Al Quran. Kemudian dilanjutkan dengan simbolisasi penyerahan wakaf Al Quran oleh Mudir Mahad Ibnu Siena kepada tokoh masyarakat yang diwakili oleh Abi Ujang Kurnia dan perwakilan beberapa orang santri. Tentunya acara ini tak lepas dari cipratan-cipratan lensa kamera digital yang dimainkan oleh Ustadz Sugiono sebagai dokumentasi sekaligus bukti yang akan diperlihatkan kepada donatur bahwa wakaf Al Quran mereka telah tersalurkan kepada yang berhak.
Acara berikutnya yaitu do’a yang dipimpin langsung oleh Mudir Ma’had Ustadz Ujang Mulyana dan setelah itu MC yang dikomandoi oleh Aa Dede Suhendar langsung menutup acara ini dengan bacaan Hamdalah dan do’a kafartul majlis dan meminta para hadirin untuk foto bersama dengan Ustadz Nandang perwakilan dari Qatar Charity setelah acara ini.
Subhanallah pikirku seandainya di Indonesia mempunyai 10 sampai 20 lembaga LSM atau NGO semacam ini pasti umat islam akan dapat berkembang selangkah lebih maju dari umat yang lain. Dan setelah aku analisis ternyata lembaga LSM atau NGO semacam Qatar Charity ini ternyata terlahir dari ekonomi masyarakat dan Negara yang perkembangan ekonominya sangat berkembang dengan pesat. Menurut informasi dari buku yang pernah kubaca bahwa pendapatan rata-rata penduduk Negara Qatar yang merupakan markas Qatar Charity dengan tingkat pendapatan tertinggi di Dunia. Di dunia guys! Surprise. Kalau Indonesia ke berapa ya?...haahaa(ayo kita doain Indonesia agar bisa lebih maju lagi. Jangan ketawa aja…!).
Bicara soal ekonomi ternyata islam sangat menganjurkan kepada umatnya untuk bekerja dan beraktivitas yang menghasilkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Banyak ayat-ayat Al-Quran dan hadits-hadits Rasul yang menganjurkan umat islam untuk bekerja dan melakukan aktivitas ekonomi mencari rizki Allah SWT, diantaranya adalah firman Allah SWT yang berbunyi: “Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung. Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera menuju dan mereka tinggalkan engkau(Muhammad)  sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah, “apa yang ada disisi Allah lebih baik dari permainan dan perdagangan,” dan Allah pemberi rezeki yang terbaik. (QS. Al-Jumuah: 10-11). Allah SWT tidak hanya memerintahkan kepada hambanya untuk beribadah yang berupa ibadah ritual seperti: shalat, puasa, zakat, haji, shadaqah atau infaq, akan tetapi bekerja dan beraktivitas dalam kegiatan ekonomi juga merupakan ibadah yang juga perintah Allah SWT.
Pada umumnya masyarakat di Indonesia memahami ibadah hanya berupa shalat, puasa, zakat, haji, shadaqah atau infaq saja, sedangkan bekerja, berbisnis, bertani, atau kegiatan ekonomi yang lainnya tidak ada hubungannya dengan ibadah atau perintah Allah SWT. Wah, kasian bangetkan!(makanya dakwah donk!).
Islam memang memang menganjurkan umat islam untuk bekerja dan berusaha mencari rezeki Allah SWT, bukan berarti kita dengan sebebas-bebasnya dan semau kita tanpa memperhatikan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Allah dan RasulNya. Maka adapun mata pencaharian ataupun usaha yang dianjurkan oleh islam adalah perdagangan atau jual-beli. Sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi SAW: “ Nabi SAW ditanya tentang pencaharian yang paling baik. Beliau menjawab,’ seseorang bekerja dengan tangannya dan setiap jual beli yang mabrur.” (HR. bajjar, Hakim menyahihkannya dari Rifa’ah Ibn Rafi’). Maksud mabrur dalam hadits diatas adalah bisnis atau jual-beli yang terhindar dari usaha tipu-menipu dan merugikan orang lain.
 Dalam hadits yang lain Nabi SAW menyebutkan Sembilan dari sepuluh pintu rizkia ada pada perdagangan. Dan Nabi kita Muhammad SAW merupakan seorang bisnisnimen dan intrepreneur yang sukses dalam berbisnis yang layak untuk kita teladani.
Jadi tunggu apalagi, mulailah langkah mu untuk menjadi seoarang pebisnis sukses dan unggul yang nantinya memberikan kontribusinya kepada islam dalam bentuk harta atau financial, yang nantinya akan melahirkan Qatar Charity-Qatar Charity yang baru. Harta bukan segalanya, akan tetapi dengan harta kita dapat meraih segalanya demi mengembalikan kejayaan umat islam yang telah direbut oleh orang-orang kafir. Allahu a’lam

No comments:

Post a Comment